Netanyahu Bersumpah “Hamas Tak Akan Ada Lagi”: Israel Tegaskan Akhiri Kelompok Militan di Gaza
Jakarta, 3 Juli 2025 – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menegaskan tekadnya untuk menghapus eksistensi Hamas secara total, menyusul serangkaian operasi militer besar-besaran yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya di Ashkelon, dekat perbatasan Gaza, Netanyahu menyebut bahwa misi Israel adalah "menghapus Hamas dari muka bumi."
???? Pernyataan Tegas di Tengah Upaya Gencatan Senjata
Netanyahu mengatakan,
“Kami akan membebaskan semua sandera kami, dan kami akan melenyapkan Hamas. Hamas tidak akan ada lagi.”
Pernyataan tersebut muncul ketika Presiden AS Donald Trump sedang mengupayakan proposal gencatan senjata selama 60 hari, yang mencakup penghentian serangan, pembebasan sandera, dan syarat demiliterisasi Hamas. Namun, Netanyahu tetap menolak segala bentuk gencatan senjata yang tidak menjamin kehancuran penuh Hamas.
???? Korban Sipil Meningkat, Rumah Sakit Indonesia Diserang
Situasi di Gaza semakin memburuk. Dalam 24 jam terakhir, 47 warga Palestina tewas, termasuk Marwan Al?Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang menjadi korban serangan udara Israel. Serangan ini mempertegas bahwa konflik belum mendekati titik damai, meski tekanan internasional terus meningkat.
???? Usulan Gencatan Senjata dan Respons Hamas
Proposal gencatan senjata yang difasilitasi oleh Qatar dan Mesir, serta didukung AS, masih dalam tahap negosiasi. Hamas mengajukan syarat:
-
Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza,
-
Jaminan bahwa blokade ekonomi akan dihentikan,
-
Pembebasan para tahanan Palestina.
Namun, Israel hanya bersedia membahas soal sandera dan perlucutan senjata.
???? Konflik Politik dan Kepentingan Global
Pernyataan Netanyahu juga memperlihatkan tarik-ulur yang terjadi antara Israel dan AS. Meski Trump ingin segera mengakhiri perang, Israel tidak ingin memberi ruang pada Hamas untuk pulih. Di sisi lain, banyak pihak khawatir bahwa konflik ini akan memperluas ketegangan kawasan hingga ke Lebanon dan Suriah.
???? Kesimpulan
Dengan eskalasi yang masih tinggi dan pernyataan keras dari kedua belah pihak, harapan terhadap perdamaian tampak masih jauh. Sementara warga sipil terus menjadi korban, dunia menanti apakah diplomasi akan berhasil menengahi ambisi militer Israel dan tuntutan keras Hamas.
???? Untuk laporan khusus tentang perkembangan konflik ini dan dampaknya terhadap keamanan global, silakan klik di sini.