Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : Admin

Deal! Trump Turunkan Tarif Impor Vietnam Jadi 20%, Bagaimana Nasib RI?

Jakarta, 3 Juli 2025 – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengumumkan keberhasilan negosiasi dagang dengan Vietnam, yang menghasilkan kesepakatan penurunan tarif impor menjadi 20%, jauh lebih rendah dibandingkan wacana sebelumnya yang menyentuh angka 46%. Kebijakan ini juga mencakup penerapan tarif 40% untuk barang asal negara ketiga seperti China yang hanya transit di Vietnam. Tujuannya jelas: menghambat praktik penghindaran tarif oleh China, serta mengurangi defisit dagang AS terhadap negara-negara Asia Tenggara.

???? Klik di sini untuk melihat dampak ekonomi dari kebijakan ini terhadap Indonesia dan dunia

Dengan kebijakan tarif baru yang lebih rendah, produk ekspor Vietnam kini mendapat angin segar untuk bersaing di pasar AS. Namun, hal ini menciptakan tekanan tersendiri bagi Indonesia, yang belum memiliki kesepakatan serupa.

Beberapa sektor seperti tekstil, furnitur, dan produk olahan agrikultur berpotensi kehilangan daya saing. Pasar AS yang selama ini terbuka bagi ekspor RI bisa mulai beralih ke produk Vietnam karena harga yang lebih kompetitif.

Pemerintah Indonesia didesak untuk segera:

  • Meningkatkan efisiensi logistik dan produksi,

  • Menjajaki perjanjian dagang bilateral dengan AS dan negara mitra lainnya,

  • Mengoptimalkan branding dan inovasi produk dalam negeri agar tetap kompetitif.

Jika tidak, Indonesia bisa tertinggal dalam persaingan ekspor ke pasar global, khususnya Amerika Serikat.

Di sisi pasar keuangan, sentimen positif global dari kesepakatan ini sempat mendorong penguatan bursa Asia dan S&P 500. Namun, bagi Indonesia, tekanan justru meningkat karena investor melihat potensi peningkatan defisit perdagangan dan penurunan daya saing ekspor.

Nilai tukar rupiah sempat melemah tipis terhadap dolar AS, meskipun masih dalam rentang wajar.

Kesepakatan dagang Trump–Vietnam menjadi sinyal bagi Indonesia untuk bergerak cepat dan adaptif. Di tengah ketatnya persaingan global, strategi bertahan saja tidak cukup. Perlu langkah proaktif dalam diplomasi ekonomi, reformasi industri, dan pemberdayaan ekspor agar Indonesia tetap relevan dan unggul dalam lanskap perdagangan internasional.

Untuk analisis lebih lanjut seputar dampak global dan strategi RI, klik di sini.