Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : Admin

Justin Hubner Terima Ancaman Pembunuhan di Media Sosial, PSSI Ambil Langkah Serius

Jakarta, 6 Juli 2025 – Dunia sepak bola Indonesia kembali diguncang oleh kabar mengejutkan. Justin Hubner, pemain naturalisasi yang menjadi pilar lini belakang Timnas Indonesia, dikabarkan menerima ancaman pembunuhan melalui media sosial usai pertandingan terakhir Indonesia di ajang internasional.

Ancaman tersebut muncul dalam bentuk pesan langsung (DM) dan komentar kasar di akun media sosial pribadinya. Tidak hanya berisi ujaran kebencian, beberapa di antaranya secara terang-terangan mengancam keselamatan nyawa sang pemain. Situasi ini segera memantik reaksi dari federasi, rekan setim, hingga publik sepak bola nasional.

Melalui pernyataan resmi, PSSI menyatakan mengecam keras segala bentuk kekerasan verbal dan ancaman yang diterima oleh pemain tim nasional, termasuk Justin. Federasi juga menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak Cyber Crime POLRI untuk menyelidiki akun-akun pelaku dan menempuh jalur hukum.

“Kami tidak akan mentoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap pemain nasional. Ancaman ini tidak hanya menyerang Justin secara pribadi, tapi juga mencoreng semangat sportivitas,” tegas Sekjen PSSI.

Selain tindakan hukum, PSSI juga disebutkan sedang menyiapkan bantuan psikologis dan pengamanan tambahan bagi pemain, mengingat situasi ancaman semacam ini bisa berdampak jangka panjang terhadap mental atlet.

Rekan-rekan satu tim seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, hingga Marselino Ferdinan menyampaikan dukungan moril kepada Justin Hubner. Tagar #SupportHubner dan #StopFootballHate langsung menjadi trending di media sosial Indonesia.

Justin sendiri belum memberikan pernyataan resmi, namun melalui unggahan singkat di Instagram Story-nya, ia menulis:

“Saya memilih tetap kuat dan mencintai sepak bola. Kebencian tak akan menghentikan saya bermain untuk Indonesia.”

Respons publik pun terbagi. Sebagian netizen menyayangkan performa Hubner dalam pertandingan sebelumnya, namun banyak pula yang menyerukan pentingnya kritik yang membangun tanpa melibatkan kekerasan atau ancaman terhadap keselamatan pribadi.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa tekanan di dunia digital bisa sangat berbahaya jika tidak diatur dengan baik. Dalam era modern, cyberbullying dan ancaman siber menjadi tantangan besar bagi atlet profesional, terutama mereka yang bermain untuk tim nasional.

Komnas HAM dan beberapa pengamat media digital juga mendesak agar platform media sosial lebih aktif menindak akun-akun penyebar kebencian dan memperkuat sistem pelaporan.

Untuk berita terkini, perkembangan investigasi, dan pernyataan resmi dari aparat terkait kasus ini, silakan klik di sini untuk akses informasi lengkap dan terpercaya.